Senin, 17 Desember 2018

PERAN GENERASI MILINEAL DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Edit Posted by with No comments
Eneng Fitri Handayani
Segala sesuatu di dunia ini mengalami perubahan, dan tidak ada yang berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan selalu membawa manusia dari generasi ke generasi menuju perkembangan zaman. Lantas bagaimana Indonesia? Bukankah sudah mengikuti perkembangan? Indonesia yang berkependudukan mencapai 265 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa perempuan. Seharusnya mampu mengimbangi perubahan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan dari tahun ke tahun sejak Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. ini tidak dapat dipungkiri Industri 4.0 sudah di depan mata. Bahkan revolusi industri generasi keempat ini telah terdengar nyaring dibicarakan di Indonesia.
Indonesia kini menghadapi era Industri 4.0, yang ditandai dengan serba digitalisasi dan otomasi. Namun, tidak banyak yang mengetahui hal ini, artian lain bahwa belum semua lapisan masyarakat menyadari konsekuensi logis atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkannya. Revolusi industri 4.0 tidak hanya mengubah industri, namun juga pekerjaan, cara berkomunikasi, berbelanja, bertransaksi, hingga gaya hidup. Bahkan, fakta-fakta perubahan itu masih sering diperdebatkan. contohnya, banyaknya toko konvensional di pusat belanja yang tutup dengan argumentasi bahwa kecenderungan itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Padahal, toko-toko konvensional memang mulai menghadapi masalah serius atau minim pengunjung karena sebagian masyarakat lebih memilih sistem belanja online. Dari mulai belanja baju, sepatu dan kebutuhan lainnya hingga membeli makanan pun semuanya menggunakan sistem online karena lebih hemat dan murah.
Di Era Industri 4.0 akan terus menghadirkan banyak perubahan yang tidak bisa dicegah. Dengan demikian perlu diberikannya pemahaman-pemahaman yang mampu merespon perubahan-perubahan tersebut. Lalu apa peran kita sebagai Mahasiswa yang mempunyai peran Bela Negara di zaman milenial dalam menghadapi industri 4.0?
Selain pemerintah mencanangkan program Making Indonesia 4.0 yang merupakan peta jalan (roadmap). Disini kaum milineal sangat mempunyai peran penting pada industri 4.0 yang dapat bersaing di masa yang akan datang, karena industri 4.0 ini memiliki peluang yang besar terhadap kehidupan, banyak kemudahan yang diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital yang canggih. Namun demikian, juga memiliki dampak negatif peran manusia setahap demi setahap diambil alih oleh mesin, dan akhirnya terjadi jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Hal ini merupakan sebuah masalah yang benar-benar harus diperhatikan. Oleh karena itu untuk menjawab peluang dan tantangan industri 4.0 generasi milineal harus mampu meningkatkan skill dalam mengolah dan menganalisis semua permasalahan dengan peningkatan kompetensi, kemampuan kerjasama terutama dalam menguasai teknologi dan kemampuan untuk terus belajar terhadap perubahan lingkungan. Tidak hanya itu, pembekalan-pembekalan sejak dini pun seperti pendidikan formal maupun informal untuk menunjang perubahan industri 4.0 merupakan hal yang terpenting. Teknologi yang semakin mudah terakses hingga ke pelosok-pelosok menyebabkan semua orang dapat dengan mudah terhubung dengan media sosial bahkan saling berinteraksi. Menurut Airlangga, Menteri Perindustrian RI dan inisiator Indonesia 4.0, sekaligus Ketua Umum Golkar, Indonesia memerlukan sekitar 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi digital pada tahun 2030. Timbulah pertanyaan, kenapa harus 17 Juta? Karena seperti yang dijelaskan di Era Industri 4.0 ini banyak sekali peluang dan tantangan yang akan dihadapi.
Dengan demikian, kesadaran Bela Negara itu penting untuk ditanamkan kepada seluruh warga negara dan sejalan dengan program Revolusi Mental yang dicanangkan pemerintah sekaligus membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi berbagai masalah serta ancaman guna mewujudkan pertahanan nasional yang tangguh.


0 komentar:

Posting Komentar